Pertandingan pertama dilaksanakan pada 16 Februari 1867.
Youdan Cup tercatat pertama kali diselenggarakan pada 16 Februari 1867 atau empat tahun sebelum FA Cup bergulir.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
FA Cup, Kompetisi Sepak Bola Tertua di Dunia
FA Cup terbuka bagi klub-klub dari divisi 1 sampai 9 sistem English Football League (EFL). Sementara klub-klub divisi 10 dijadikan ‘peserta alternatif’ (stand-ins), apabila terdapat klub-klub dari divisi 1-9 yang tidak dapat atau ditolak keikutsertaannya untuk mengikuti turnamen ini.
Total peserta FA Cup dapat berubah-ubah tiap tahunnya. Ini salah satunya disebabkan karena jumlah kehadiran klub baru serta pembubaran klub lama yang tidak merata.
Selain itu, ekspansi serta reorganisasi kompetisi yang terjadi pada kasta Non-League Football (divisi 5 ke bawah) juga berdampak signifikan pada perubahan jumlah peserta.
Kompetisi FA Cup musim 2011/12 mencatatkan rekor peserta terbanyak, yaitu 763 klub. Sementara untuk musim ini, akan ada total 732 klub yang ikut berpartisipasi dari babak kualifikasi hingga babak inti FA Cup.
Kompetisi FA Cup terbagi ke dalam beberapa ronde. Babak kualifikasi diselenggarakan dalam 6 ronde. Rinciannya sebagai berikut: Extra Preliminary Round, Preliminary Round, First Qualifying Round, Second Qualifying Round, Third Qualifying Round, dan Fourth Qualifying Round.
Pada babak kualifikasi FA Cup musim 2023/24, akan ada total 640 klub yang akan saling bersaing demi memperebutkan 32 tempat di babak inti.
Sementara babak inti dilakukan dalam 8 ronde. Rinciannya antara lain, First Round, Second Round, Third Round, Fourth Round, Fifth Round, Quarter Finals, Semi Finals, dan Final.
Babak inti FA Cup sendiri akan diikuti total 124 klub, yang terdiri dari 32 klub yang lolos dari babak kualifikasi + 92 klub yang lolos otomatis (20 klub Premier League + 72 klub EFL).
Laga final kompetisi sepak bola tertua di dunia ini diselenggarakan di stadion ikonik Wembley Stadium. Stadion yang dulunya bernama Empire Stadium ini telah menjadi venue laga puncak sejak mulai dibuka pada tahun 1923.
Sebelumnya, beberapa lokasi digunakan sebagai penyelenggara partai final FA Cup, di mana stadion Kennington Oval/The Oval (22 kali) serta stadion Crystal Palace (21) menjadi tempat yang paling sering digunakan.
Setelahnya, Wembley secara reguler menjadi tuan rumah laga final piala tertua di dunia ini, kecuali pada laga replay final FA Cup 1970 yang sempat dilangsungkan di Old Trafford.
Pada 2001, atau setelah 78 tahun selalu menjadi venue langganan final, Wembley dibongkar dan mengalami fase rekonstruksi, sebelum akhirnya dibuka kembali pada tahun 2007 sebagai New Wembley.
Selama proses rekonstruksi Wembley, Millennium Stadium di Cardiff, Wales, menjadi tuan rumah sementara partai-partai puncak FA Cup.
Lahir di Kota Sheffield, Inggris
Sama seperti FA Cup, Youdan Cup juga terselenggara di ranah Inggris, tepatnya di Kota Sheffield. Di sanalah Thomas Youdan memiliki sebuah teater. Shefflied sendiri adalah sebuah kota dan distrik yang terletak di South Yorkshire, Inggris. Luasnya wilayahnya mencapai 367.94 km2. Kota ini memiliki pemandangan yang cantik sebab banyak bukit yang membentang.
Trofi bernilai 100.000 poundsterling.
Trophy Youdan Cup yang benar-benar berbentuk seperti teko itu dianggap memiliki nilai sejarah yang tinggi dan panjang. Tak heran bila piala tersebut bernilai 100.000 poundsterling atau saat ini setara hampir Rp 2 miliar. Kendati demikian, Youdan bersikukuh tak ingin menjual piala tersebut sebab ada nilai historis di dalamnya.
Sejarah Piala FA, Ajang Bergengsi Menyatukan Inggris
Charles W. Alcock, seorang aristokrat Inggris dan ketua FA pertama adalah orang yang memiliki ide agar sepak bola bisa dimainkan oleh semua khalayak, agar turnamen sepak bola ini tidak hanya dinikmati oleh kaum bangsawan maupun aristokrat Inggris semata.
Salah satu yang melatarbelakanginya ide Charles adalah kemajuan kereta api di Britania yang mampu menghubungkan tiap wilayah, serta bagaimana sepak bola juga dinikmati oleh kaum buruh, serta rakyat biasa di seantero Britania.
Maka, dibuatlah pertandingan antara bangsawan di pelbagai tempat, serta pertandingan dan buruh. Hingga turnamen ini pun berkembang pesat.
Di Piala FA pula, seluruh level kompetisi di sepak bola Inggris bisa bertemu. Baik di level tertinggi di Premier League, Championship dan level liga terbawah pun bisa turut serta merebut piala FA.
Sejarah mencatat, Piala FA akhirnya jadi turnamen paling awal dalam sejarah sepak bola dunia.
Baca Juga: Jelang Chelsea vs Liverpool di Final Piala FA, Van Dijk Sesumbar Hal Ini
Dalam sejarah, Arsenal menjadi pemegang paling banyak trofi Piala FA dengan 14 gelar, disusul Manchester United dengan 12 gelar.
Sedangkan Chelsea vs Liverpool yang akan bertanding pada laga final tahun ini masing-masing mengoleksi 8 dan 7 gelar.
Jika Liverpool mampu memenangkan gelar trofi Piala FA ini, maka rekornya akan sama dengan Chelsea dan Tottenham Hotspurs dengan 8 trofi.
Dilansir dari Kompas.com untuk trofi Piala FA mengalami beberapa perubahan perubahan.
Trofi yang kita kenal saat ini sendiri merupakan desain kedua yang kali pertama digunakan pada edisi 1911, disertai dua buah replika buatan tahun 1992 dan 2014.
Ukuran trofi Piala FA memiliki tinggi 61,5 cm dengan berat mencapai 6,3 kilogram untuk salah satu replikanya, sekaligus memiliki nilai taksiran mencapai 1 juta poundsterling atau sekitar 20 miliar rupiah.
Daftar Pemegang Gelar Piala FA
Sebagai penikmat dan pecinta sepak bola, pasti kebanyakan dari kita mengira bila FA Cup merupakan turnamen sepak bola tertua di dunia. Tak heran sebab memang seperti itu pemberitaan yang ada selama ini.
Nyatanya, kompetisi yang dimulai pada 1871 itu bukan yang paling uzur. Seperti diberitakan Footysphere, perlombaan sepak bola paling tua adalah Youdan Cup. Meski sama-sama terselenggara di ranah Inggris, tapi Youdan Cup patut diklaim sebagai kakak tertua dari FA Cup karena sudah dimulai pada 1867.
Kalau kamu penasaran dengan Youdan Cup ini, berikut ini 7 fakta Youdan Cup:
Temuan yang mengada-ada?
Arkeolog dari Jawa Barat Dr Lutfi Yondri tak sependapat dengan hasil penelitian Danny Hilman.
Beberapa literatur menunjukkan Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebetulnya sudah diteliti dan ada dalam catatan yang dibuat oleh Verbeek pada tahun 1981 dan Krom pada 1914.
Deskripsi awal dari dua catatan itu menggambarkan Gunung Padang sebagai kuburan kuno di atas gundukan tanah.
Tetapi jejak kuburan itu tak ditemukan ketika dirinya melakukan penelitian yang dimuat dalam disertasi tahun 2016 silam.
Sumber gambar, Fairfax/Getty Images
Yondri menilai temuan bahwa Gunung Padang adalah piramida yang terkubur mengada-ada atau kesimpulan yang menduga-duga tanpa data yang sahih.
"Pertanyaannya kalau piramida dikubur dalam Gunung Padang apakah pernah ada di Nusantara orang mengubur piramida di dalam gunung?" ungkap Dr Lutfi Yondri kepada BBC News Indonesia.
"Kapan terjadinya orang mengubur piramida di dalam gunung?"
"Berapa banyak material yang dibutuhkan untuk menimbun gunung? Itu bisa dijawab tidak?"
Dia pun mempertanyakan sampel yang digunakan untuk penelitian tersebut.
Di dunia arkeologi, kata dia, "sampel budaya" harus memiliki beberapa syarat: harus berada di satu matrik atau struktur yang sama, harus satu keletakan, satu asosiasi atau kumpulan, dan harus punya konteks.
Kemudian merujuk pada hasil penelitian yang telah dilakukan para ahli.
Untuk konteks, dia menilai Indonesia tidak mempunyai kaitan budaya membuat piramida.
"Pernahkah Indonesia punya budaya piramida? Jangan diada-adain, yang ada di Nusantara punya punden berundak," tegasnya.
Punden berundak adalah susunan batu berbentuk meja yang digunakan untuk upacara pemujaan kepada leluhur.
Dan punden berundak Gunung Padang difungsikan untuk ritual tersebut, sambungnya.
"Jadi semua sampel itu harus diverifikasi, tidak bisa hanya prediksi atau persepsi. Persepsi pun harus didasarkan pada data-data sinkronik dan diakronik serta melihat lagi dalam lintasan budayanya."
Gunung Padang, sebuah bangunan megalitik kolosal yang terletak di lanskap subur Jawa Barat, Indonesia, mungkin merupakan piramida tertua di dunia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa situs kuno ini mungkin lebih tua dari .Göbekli di Türkiye. Tepe Mesir dan bahkan lebih tua dari keajaiban batu piramida terkenal
Sebuah tim arkeolog, ahli geofisika, ahli geologi, dan ahli paleontologi yang berafiliasi dengan berbagai institusi di Indonesia telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia. Sebagaimana dikutif dari arkeonews.net (21/11/2023)
Kelompok ini menjelaskan studi multi-tahun mereka terhadap situs warisan budaya tersebut dalam artikel mereka yang diterbitkan di jurnal arkeologi interdisipliner Archaeological Prospection pada bulan Oktober.
Gunung Padang, juga dikenal sebagai “gunung pencerahan”, terletak di puncak gunung berapi yang sudah punah dan dianggap sebagai situs suci oleh penduduk setempat. Pada tahun 1998, Gunung Padang ditetapkan sebagai situs warisan budaya nasional.
Dipimpin oleh ahli geologi Danny Hilman Natawidjaja dan timnya di Badan Riset dan Inovasi Nasional, penelitian baru ini menunjukkan bahwa Gunung Padang berasal dari Zaman Es terakhir, sekitar 25.000 hingga 14.000 tahun yang lalu.
t kemungkinan besar “berasal dari bukit lava alami sebelum dipahat dan kemudian diselimuti secara arsitektural”, menurut tim tersebut. Hal ini membuat Gunung Padang setidaknya berusia 16.000 tahun.Gunung Padang terletak di puncak gunung berapi yang sudah punah dan dianggap sebagai situs suci oleh penduduk setempat
Lebih khusus lagi, para peneliti menemukan bukti dari beberapa upaya yang, jika digabungkan dari waktu ke waktu, akan menghasilkan struktur yang lengkap. Yang pertama adalah pahatan lava, di mana para pembangun mengukir bentuk-bentuk di puncak gunung berapi kecil yang mati. Kelompok lain menambahkan lapisan batu bata dan kolom batu beberapa ribu tahun kemudian, antara tahun 7900 dan 6100 SM. Kelompok lain kemudian menambahkan lapisan tanah pada bagian bukit, menutupi sebagian pekerjaan sebelumnya. Kemudian, antara tahun 2000 dan 1100 SM, kelompok lain menambahkan tambahan tanah lapisan atas, terasering batu, dan elemen lainnya.
Studi ini menantang keyakinan konvensional dengan menyoroti kemampuan batu canggih yang ditunjukkan oleh para pembangun Gunung Padang. Bertentangan dengan ekspektasi yang didasarkan pada budaya pemburu-pengumpul tradisional, penelitian ini mengungkapkan adanya praktik konstruksi maju selama periode glasial terakhir.
(a) Pemandangan Gunung Padang dari udara diambil dari helikopter. (b) Topografi dan peta lokasi dihasilkan dari survei geodesi terperinci. (c) Peta Geologi wilayah Gunung Padang (Sudjatmiko, 1972). (d) Peta ortofoto yang diperoleh dari survei drone yang dilakukan pada tahun 2014, menunjukkan lokasi lokasi penggalian parit (persegi panjang putih) dan lokasi pengeboran inti (titik merah). T1, Teras 1; T2, Teras 2; T3, Teras 3; T4, Teras 4; T5, Teras 5. Kredit: Prospeksi Arkeologi (2023). DOI: 10.1002/arp.1912
Tim peneliti melakukan studi ilmiah jangka panjang terhadap struktur studi baru ini. Mereka mempelajari struktur tersebut menggunakan tomografi seismik, tomografi resistivitas listrik, dan radar penembus tanah dari tahun 2011 hingga 2015. Mereka juga mengebor ke dalam bukit dan mengumpulkan sampel inti, yang memungkinkan mereka menggunakan teknik penanggalan radiokarbon untuk menentukan usia lapisan bukit tersebut. .
Tim peneliti juga menemukan beberapa bukti yang menunjukkan mungkin ada beberapa bagian berlubang di dalam struktur, yang menunjukkan kemungkinan adanya ruang tersembunyi. Mereka berencana menelusurinya dan kemudian menurunkan kamera untuk melihat apa yang mungkin ada di area tersebut.
“Gunung Padang berdiri sebagai sebuah bukti yang luar biasa, berpotensi menjadi piramida tertua di dunia,” kata para peneliti dalam makalah tersebut.
Warta Kaltim @2024-Jul
Apakah Juara Mendapat Slot Kompetisi Eropa?
Pemenang kompetisi FA Cup akan mendapatkan jatah lolos otomatis ke kompetisi kasta kedua Eropa, yaitu Liga Europa (sebelumnya dikenal dengan nama UEFA Cup).
Meskipun klub yang menjadi juara ini terdegradasi dari atau bukan peserta Premier League, mereka tetap berhak bermain di Liga Europa musim depannya.
Lalu, bagaimana jika klub pemenang FA Cup ternyata sudah mendapatkan jatah lolos ke Liga Champions atau Liga Europa berdasarkan peringkat mereka di klasemen liga?
Sebelumnya, tim yang kalah di final FA Cup yang akan diberikan jatah kompetisi Eropa ini, di mana mereka akan memulai Liga Europa dari babak kualifikasi ronde ketiga. Namun, sejak musim 2015/16, UEFA tidak lagi mengizinkan sebuah klub untuk dapat lolos ke kompetisi Eropa hanya dengan bermodalkan status sebagai runners-up FA Cup.
Saat ini, jika klub yang menjuarai FA Cup ternyata sudah mendapatkan jatah lolos ke Liga Champions atau Liga Europa, maka slot Eropa via FA Cup ini akan diberikan kepada tim yang berhasil finis tertinggi di Premier League, dengan catatan tim ini belum mengantongi jatah kompetisi Eropa.
Skenario seperti ini terjadi pada musim 2022/23, di mana kompetisi FA Cup dimenangi oleh klub yang sudah mendapatkan jatah lolos Liga Champions otomatis, yaitu Manchester City.
Sehingga, jatah Liga Europa via FA Cup diberikan kepada klub dengan peringkat finis tertinggi di liga dan belum mengantongi tiket Eropa. Brighton & Hove Albion berhak mendapatkan slot Liga Europa 2023/24 karena berhasil finis di posisi 6 Premier League musim lalu.
Nah, itu tadi ulasan singkat terkait kompetisi sepak bola tertua di dunia, FA Cup. Turnamen ini akan genap berusia 152 tahun pada musim ini. Statusnya sebagai piala tertua di dunia nampaknya membuat FA Cup dilihat lebih prestis ketimbang turnamen-turnamen Piala/Cup lainnya di Inggris.
Jika pada kompetisi domestik negara lain juara liga biasanya dipertemukan dengan juara piala liga di awal musim, tidak demikian dengan Inggris. Di sini, juara Premier League akan bertanding melawan juara kompetisi FA Cup, bukan juara piala liga Inggris (Carabao Cup), pada laga bertajuk FA Community Shield.
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Piala FA merupakan turnamen paling tertua di dunia yang diadakan di Inggris. Kompetisi sepak bola tahunan dengan sistem gugur ini dijalankan langsung oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA).
Piala FA pada mulanya diperebutkan 17 klub di musim 1871-1872. Sepanjang perhelatan FA Cup kerap tersaji momen menarik yang dilakukan pemain atau klub. Tak jarang rekor-rekor menakjubkan diukir di ajang tersebut.
Baca Juga: Setiap Orang Memiliki Kesempatan: Bertaruh pada Tim Favorit Liga Primer dengan 1xBet!
Sejarah mencatat, Nottingham Forest menjadi klub yang mengukir rekor gol terbanyak dalam satu pertandingan. Capaian itu terjadi pada musim 1890-1891 saat Forest menghancurkan Clapton dengan skor telak 14-0.
Sementara itu, rekor rata-rata pemain tertua yang berlaga di final digenggam oleh Arsenal. Tim asal London menurunkan punggawa yang rata-rata berusia 31 tahun pada skuad utamanya ketika menyingkirkan Liverpool di final 1950.
Sejauh ini, The Gunners menjadi klub yang paling banyak menjadi pemenang dengan koleksi 14 gelar. Arsenal juga menjadi tim yang paling sering berlaga di partai final Piala FA sebanyak 21 kali.
Baca Juga: 6 Kekalahan Paling Memalukan Arsenal saat Berlaga di Kandang
Sejak final 1872, ada 13 klub yang berhasil melaju ke partai pamungkas, tetapi tak pernah bisa membawa pulang piala ke markasnya. Mereka adalah Birmingham City, Hull City, Bristol City, Luton Town, Fulham, Queens Park Rangers, Queens Park, Brighton & Hove Albion, Watford, Crystal Palace, Stoke City, Middlesbrough, dan Millwall.
Salah satu final yang berjalan sengit adalah terciptanya 3 gol pada masa injury time. Hal ini terjadi saat Arsenal mengalahkan Manchester United 3-2 pada final 1979.
Final 2006, saat Liverpool menghancurkan West Ham lewat drama adu penalti, dianggap sebagai salah satu final terbaik. Kala itu, Si Merah yang difavoritkan tertinggal lebih dulu sebelum Steven Gerrard mampu menyamakan kedudukan pada injury time babak kedua. Namun peraih 6 gelar Piala FA itu kemudian bisa memaksakan skor imbang 3-3 dan akhirnya menang lewat adu penalti.
Baca Juga: Arsenal Juarai Comunnity Shield Mengalahkan Man City, Menang Dramatis
Ashley Cole menjadi pemain yang paling banyak mengangkat trofi Piala FA sebanyak 7 kali. Ia melakukannya bersama Meriam London pada 2002, 2003, dan 2005. Bek kelahiran 20 Desember 1980 itu lalu menambahkan lebih banyak gelar tersebut bersama Chelsea pada 2007, 2009, 2010, dan 2012.
Sedangkan Didier Drogba merupakan pemain yang tidak hanya paling sering tampil di final tetapi juga membikin gol. Legenda The Blues asal Pantai Gading membuat rekor itu pada final 2007, 2009, 2010, dan 2012. (git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jakarta, IDN Times - Gengsi Piala FA kini tak seperti dulu. Piala FA mulai turun pamornya, tak sesuai statusnya sebagai kompetisi sepak bola tertua di dunia.
Ya, Piala FA merupakan kompetisi profesional pertama yang pernah ada di muka bumi. Baru setelahnya, kompetisi lain seperti Scottish Cup, Birmingham Senior Cup, dan lainnya mengikuti.
Bisa dibilang, Piala FA merupakan pionir dalam kompetisi sepak bola profesional. Namun, status itu tak lagi dilirik sekarang.
Piala FA dianggap hanya menjadi kompetisi pendamping, untuk Premier League. Tak banyak orang yang tertarik buat menyaksikannya.
Namun, jangan lagi berpikiran demikian. Karena, belakangan Piala FA sudah memberikan warna berbeda dalam kompetisi di Inggris.
Bagaimana bentuk piramida Gunung Padang?
Situs Gunung Padang, kata Danny Hilman, bukanlah bukit alami melainkan konstruksi berbentuk piramida berlapis.
Lapisan pertama yakni yang paling atas – yang dipenuhi tanah, tumbuh-tumbuhan, berusia 1.000 2.000 tahun sebelum Masehi.
Lapisan kedua yang terdiri dari tumpukan pecahan batuan kolom dengan panjang hingga 1 meter, berusia 5.000 - 6.000 tahun sebelum Masehi.
Lapisan ketiga atau yang tertua berusia 16.000 - 27.000 tahun sebelum Masehi.
Sumber gambar, Archaeological Prospection/Natawidjaja
"Di lapisan tiga ini terdiri dari batuan yang lapuk, tanah liat hingga butiran kerikil dan batuan vulkanik yang tidak teridentifikasi. Ada juga batuan yang mengandung batuan kolom yang sangat lapuk berbentuk pilar vertikal."
Danny Hilman berkata, usia yang begitu lama pada lapisan terakhir memunculkan dugaan bahwa saat bangunan itu dibuat kemungkinan terjadi bencana yang berkaitan dengan banjir besar – atau kepunahan massal.
Setelah bencana, sambungnya, lapisan kedua dibangun dengan menimbun terlebih dahulu konstruksi pertama.
Di inti piramida, tim peneliti menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai struktur batu lava yang "dipahat dengan cermat" dan "masif" yang terbuat dari andesit – sejenis batuan beku berbutir halus.
Sumber gambar, Archaeological Prospection/Natawidjaja
Merujuk pada konstruksi dan pahatan bebatuan, tim peneliti meyakini situs ini sudah ada sejak Zaman Es periode terakhir.
"Temuan ini menantang keyakinan konvensional bahwa peradaban manusia dan pengembangan teknik konstruksi canggih muncul selama periode awal Holosen atau awal Neolitikum."
"Pembuat lapisan ketiga dan kedua di Gunung Padang pasti memiliki kemampuan tukang batu yang luar biasa – yang tidak sejalan dengan budaya pemburu dan peramu tradisional."
Ahli geologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) ini mengatakan temuan tersebut punya arti luar biasa untuk sejarah Indonesia.
Kalau selama ini pengetahuan peradaban Indonesia dimulai dari Kerajaan Kutai pada abad ke-4 Masehi, maka sesungguhnya peradaban sudah ada sebelum itu.
"Secara umum Indonesia seperti terbelakang, seperti anak bawang dibanding dengan India atau China yang sejarahnya lebih tua," ucap Danny Hilman.
Sumber gambar, Fairfax/Getty Images
Itu mengapa dia dan tim peneliti berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap rahasia tersembunyi sekaligus peradaban kuno di situs misterius tersebut.
Sebab meskipun situs ini sudah terkubur sekitar 9.000 tahun yang lalu, tapi orang-orang dari berbagai daerah kerap mendatangi lokasinya.